Selasa, 27 September 2011

Lactobacillus GG

Lactobacillus, Bakteri Baik untuk Mengatasi Diare

Putro Agus Harnowo - detikHealth


img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Deskripsi

Lactobacilli adalah bakteri yang biasanya hidup dalam usus dan vagina manusia. Lactobacillus acidophilus sering dianggap bermanfaat karena memproduksi vitamin K, laktase, dan zat anti mikroba seperti acidolin, acidolphilin, lactocidin, dan bacteriocin. Percobaan pada manusia membuktikan manfaat L Acidophilus dalam mengobati infeksi vagina.

Ada banyak spesies lactobacillus yang berbeda. Bakteri ini cukup ramah dan biasanya hidup di sistem pencernaan, saluran kencing, dan kelamin tanpa menyebabkan penyakit. Lactobacillus juga ditemukan dalam beberapa makanan fermentasi seperti yogurt dan makanan suplemen.

Namun akhir-akhir ini muncul kekhawatiran mengenai beberapa kualitas produk lactobacillus. Beberapa produk dilabeli mengandung Lactobacillus acidhopilus namun ternyata tidak mengandung sama sekali atau mengandung jenis lactobacillus yang lain seperti Lactobacillus bulgaricus. Bahkan beberapa produk terkontaminasi dengan bakteri yang tak bersahabat.

Lactobacillus digunakan untuk mengobati dan mencegah diare, termasuk jenis infeksi seperti diare akibat virus pada anak-anak dan diare pelancong. Juga digunakan untuk mencegah dan mengobati diare yang berhubungan dengan penggunaan antibiotik.

Indikasi

1. Efektif mengobati diare pada anak-anak yang disebabkan virus.
Anak-anak yang mengalami diare akibat virus seringkali diobati dengan lactobacillus lebih cepat sembuh sekitar setengah hari lebih cepat dibanding diobati tanpa lactobacillus. Dosis yang lebih banyak akan lebih efektif. Setidaknya 10 miliar unit coloni selama 48 jam pertama harus digunakan.

2. Untuk mencegah diare pada anak-anak disebabkan oleh antibiotik.
Memberikan Lactobacillus GG bersama dengan antibiotik nampaknya dapat mengurangi diare pada anak-anak yang umumnya muncul jika hanya mengkonsumsi antibiotik saja.

3. Mencegah diare pada orang dewasa yang dirawat inap.
Meminum minuman yang mengandung Lactobacillus casei, Lactobacillus bulgaricus, dan Streptococcus thermophilus dua kali sehari selama perawatan dengan antibiotik dan seminggu setelahnya secara signifikan menurunkan resiko mengalami diare.

4. Mencegah diare karena perjalanan.
Diare pelancong disebabkan karena bakteri, virus, atau parasit yang belum pernah dikenai sebelumnya. Mengkonsumsi Lactobacillus rhamnosus dan Lactobacillus GG nampaknya dapat mencegah diare pada para pelancong. Efektifitas Lactobacillus GG dapat beragam tergantung pada tujuan wisata karena terdapat bakteri yang berbeda di lokasi yang berbeda.

5. Mencegah diare akibat pengobatan kanker (kemoterapi).
Obat kemoterapi yang disebut 5-fluorouracil dapat menyebabkan diare yang parah dan efek samping pencernaan yang lain. Lactobacillus rhamnosus dan Lactobacillus GG sering dipakai untuk mengatasinya.

6. Meringankan sakit perut pada bayi dengan mengkonsumsi produk Lactobacillus reuteri.

7. Mencegah infeksi paru-paru dengan susu yang mengandung lactobacillus GG atau kombinasi tertentu yang mengandung Lactobacillus acidophilus dan Bifidobacterium.

8. Mengobati penyakit usus yang disebut ulcerative colitis atau radang usus. Mengkonsumsi kombinasi tertentu produk yang mengandung lactobacillus, bifidobacteria, dan streptococcus dapat mengatasi gejala.

9. Membantu mengobati pouchitis (peradangan pada kantong bagian akhir usus kecil) yang kronis, komplikasi pembedahan radang usus. Pengobatan berkelanjutan selama setahun dengan formulasi tertentu lactobacillus, bifidobacterium, dan streptococcus nampaknya yang paling berkhasiat.

10. Mengobati sindrom iritasi usus. Lactobacilus dapat mengurangi gejala sindrom iritasi usus seperti kembung dan sakit perut.

11. Mengobati infeksi vagina yang disebabkan bakteri (bacterial vaginosis). Penelitian klinis menunjukkan bahwa jenis tertentu dari Lactobacillus dapat membantu mengobati infeksi vagina jika digunakan di dalam vagina. Peneliti menemukan bahwa supositori Lactobacillus acidophilus dan tablet vagina paling efektif. Peneliti juga menemukan bahwa kapsul Lactobacillus gasseri dan Lactobacillus rhamnosus dapat memperpanjang waktu antara infeksi.

12. Mengobati dan mencgah ezcema (pembengkakan pada kulit) pada bayi dan anak-anak yang alergi terhadap susu sapi. Kombinasi Lactobacillus rhamnosus dan Lactobacillus reuteri beku kering nampaknya dapat mengurangi gejala eczema pada anak berusia satu hingga tiga belas tahun.

13. Membantu pengobatan terhadap infeksi Helicobacter pylori (H pylori) yang menyebabkan maag atau radang perut.

14. Mengobati diare yang disebabkan bakteri Clostridium difficile.

Dosis

1. Kekuatan produk Lactobacillus ditunjukkan pada jumlah organisme hidup per kapsul. Dosis umumnya dalam rentang dari 10 miliar organisme hidup yang diminum harian dalam 3-4 dosis terpisah. Dosis berikut telah diteliti dalam penelitian ilmiah.
2. Melalui mulut:
- Untuk anak-anak yang mengalami diare akibat virus: 5 - 10 miliar lactobacillus GG hidup dalam larutan untuk menggantikan air yang hilang.
- Untuk mengobati bayi dan anak-anak yang mengalami diare: 10 hingga 100 miliar Lactobacillus reuteri hidup setiap hari selama lebih dari 5 hari. Dosis di bawahnya mungkin tidak efektif. Kombinasi Lactobacillus rhamnosus dan Lactobacillus reuteri 10 juta miliar sel hidup pada tiap jenis dua kali sehari selama lima hari.
- Untuk mencegah diare diakibatkan antibiotik pada anak: Lactobacillus rhamnosus, Lactobacillus GG (Culturelle) yang mengandung 20 miliar organisme hidup setiap hari. Minuman tertentu yang mengandung Lactobacillus casei, Lactobacillus bulgaricus, dan Streptococcus thermophilus (Actimel, Danone) 97 mL dua kali sehari juga dapat digunakan.

3. Mencegah diare pada vayi dan anak-anak berusia 1 hingga 36 bulan: 6 miliar Lactobacillus GG hidup dua kali sehari dan susu fermentasi yang mengandung Lactobacillus casei strain DN-114 001 dalam dosis 100 gram, 125 gram, atau 250 gram sehari juga digunakan.

4. Untuk mencegah dan memperpendek durasi diare pada bayi yang abru lahir pada tahun pertama kelahirannya di daerah pedesaaan di negara berkembang: 100 juta Lactobacillus sporogenes hidup telah diberikan setiap hari dalam setahun.

5. Untuk mencegah infeksi pernapasan pada anak-anak di tempat penitipan: 260 mL susu dengan 500,000 hingga 1 juta unit koloni Lactobacillus GG per mL. Suatu produk susu yang mengandung masing-masing 5 juta unit koloni Lactobacillus acidophilus dan Bifidobacterium dalam 120 mL susu dua kali sehari juga digunakan.
6. Untuk mengobati diare yang disebabkan Clostridium difficile: 1.25 miliar Lactobacillus GG hidup dalam dosis terpisah selama dua minggu.
7. Untuk sakit perut (ulcerative colitis); kombinasi produk yang mengandung bakteri beku-kering hidup termasuk lactobacillus, bifidobacteria, dan streptococcus (VSL#3) 3 gram dua kali sehari digunakan untuk membantu terapi.
8. Untuk mencegah diare pelancong: Lactobacillus GG 2 miliar organisme per hari.
9. Untuk diare karena kemoterapi: Lactobacillus rhamnosus, Lactobacillus GG yang mengandung 10-20 miliar organisme hidup harian.
10. Untuk mengobati atopic dermatitis: Lactobacillus rhamnosus, Lactobacillus GG. Lactobacillus reuteri 100 juta bakteri hidup perhari, atau Lactobacillus sakei 5 miliar bakteri hidup dua kali sehari juga digunakan.
11. Untuk sindrom iritasi usus: 10 miliar Lactobacillus acidophilus yang dipanaskan hingga mati dua kali sehari selama enam minggu. Suatu kombinasi prebiotik yang mengandung lactobacillus, bifidobacteria, and streptococcus 450 miliar dua kali sehari. Minuman tertentu yang mengandung Lactobacillus plantarum 299v diminum dua kali sehari.
12. Untuk mencegah pilek pada orang dewasa: campuran Lactobacillus plantarum dan Lactobacillus paracasei, 1 miliar bakteri hidup perhari.
13. Untuk sakit perut pada bayi: produk Lactobacillus reuteri 100 juta unit koloni sekali sehari 30 menit setelah menyusui.
14. Untuk mencegah gejala necrotizing enterocolitis (NEC) pada bayi yang lahir prematur: Lactobacillus rhamnosus GG 6 miliar bakteri hidup sehari.
15. Untuk mencegah infeksi paru-paru pada orang dewasa:Lactobacillus rhamnosus GG 2 miliar bakteri hidup dua kali sehari.

Sumber: MedlinePlus